PEMUDA ISLAM

WAHAI PARA PEMUDA ISLAM BERGABUNGLAH BERSAMA BARISAN PEJUANG PENEGAK SYARIAH DAN KHILAFAH ISLAM

Sabtu, 21 Mei 2011

Menjawab Tudingan Miring Khilafah dan Terorisme

HTI Press. Pembahasan tentang terorisme, dan kasus lain yang dikaitkan dengan RUU Intelijen, telah dilakukan Hizbut Tahrir pada minggu kemarin, di aula Banjarmasin Post lantai V.

Masalah yang masih perlu diungkap adalah berkaitan dengan konsep Khilafah Islamiyyah serta metode perjuangannya. hal ini dikarenakan adanya upaya untuk mengkaitkan perjuangan pemikiran untuk mencapainya, dengan terorisme dan NII.
Setidaknya hal ini terungkap, dalam diskusi intelektual muslim, bertajuk khilafah sejahterakan masyarkat, dan menjawab tudingan miring, di aula Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, kamis pagi (12/05/2011). Diskusi yang menghadirkan Fasilitator dari dosen IAIN Antasari dan Unlam ini,  mendapat perhatian khusus kalangan dosen lintas bidang keilmuan, dari perguruan tinggi swasta dan negeri di Banjarmasin.
Selain dikaitkan dengan akar terorisme, Akhid Yulianto, dosen Unlam mengatakan, Khilafah juga dituding negatif, dengan isu pemecah persatuan, ketimpangan, kuno, dan eksploitasi. Padahal sistem pemerintahan Islam ini mempunyai potensi solusi bagi kesejahteraan Indonesia.
Untuk itu ia mengajak teman intelektual muslim lainnya, dalam mengcounter bersama opini negatif seputar Islam.
“Saya merekomendasikan kepada teman intelektual muslim, mari sama-sama mengkaji Islam lebih jauh, karena saat ini banyak ide Islam disalah artikan, dan disamakan dengan ide bukan Islam, seperti NII KW IX dan kasus penyimpangan lainnya, jangan sampai terpengaruh.” ujar Akhid.
Ia juga meminta para intelektual muslim, untuk tidak hanya mempelajari teori alam dan keilmuan lainnya, namun juga mempelajari Islam, tentang bagaimana solusi bagi permasalahan umat saat ini.
Sementara Ustadz Hidayatul Akbar menjelaskan, metode dakwah rasul dalam mendirikan khilafah islamiyah dijalani tanpa kekerasan. sehingga ia tegaskan, merupakan kesalahan besar, jika perjuangan ini dikaitkan dengan terorisme. [] Ahmad Maghfur


Tidak ada komentar:

Posting Komentar