PEMUDA ISLAM

WAHAI PARA PEMUDA ISLAM BERGABUNGLAH BERSAMA BARISAN PEJUANG PENEGAK SYARIAH DAN KHILAFAH ISLAM

Sabtu, 28 Mei 2011

Israel Meratap, Hamas Memuji Keputusan Mesir Membuka Pintu Perbatasan Rafah

Gerakan Perlawanan Islam “Hamas” menyambut baik keputusan Mesir untuk membuka pintu perbatasan Rafah bagi warga Palestina secara permanen mulai Sabtu depan. Sementara Israel menganggap keputusan Mesir ini akan mengancam keamanannya.

Gerakan “Hamas” dalam pernyataannya hari Rabu (25/5) mengatakan: “Kami di Hamas menyambut baik dan menghargai keputusan saudara kami Mesir untuk membuka pintu perbatasan Rafah secara permanen. Keputusan ini mencerminkan semangat revolusi Mesir yang sedang berdenyut di Arab, serta mencerminkan kedalaman hubungan persaudaraan antara kedua bangsa, Palestina dan Mesir, yang kembali memulai peran pentingnya terhadap permasalahan Palestina.”
Ia menambahkan: “Kami menganggap keputusan ini merupakan keberanian inisiatif Mesir untuk mematahkan blokade di Jalur Gaza, yang telah banyak mewariskan penderitaan selama tahun-tahun terakhir ini.”
Sementara itu, juru bicara gerakan “Hamas” Fawzi Barhoum mengatakan: “Hamas menghargai keputusan Mesir untuk membuka pintu perbatasan Rafah. Bahkan menganggapnya sebagai keputusan yang berani dan bertanggung jawab.” Ia menegaskan bahwa “Keputusan itu mencerminkan peran Mesir yang sesungguhnya dalam mengurusi kepentingan Palestina.”
Sebaliknya, laporan beberapa media Israel mengatakan bahwa “Keputusan Mesir untuk membuka pintu perbatasan sangat mengejutkan Israel. Dan hal itu akan memiliki implikasi besar bagi keseimbangan kekuasaan di wilayah itu.”
Israel mengklaim bahwa “Keputusan untuk membuka pintu perbatasan Rafah secara permanen bagi warga Palestina yang diblokade akan memberikan kontribusi terhadap ancaman keamanan bagi rakyat Israel,” katanya.
Otoritas Mesir telah memutuskan untuk membuka pintu perbatasan Rafah yang berbatasan dengan Jalur Gaza secara permanen, yang dimulai hari Sabtu depan kecuali hari Jum’at dan hari libur resmi, yaitu dari jam 09.00 pagi sampai jam 17.00 sore.
Inisiatif ini merupakan indikasi lain dari perubahan politik Mesir setelah penggulingan Presiden Hosni Mubarak, yang pemerintahannya telah bekerjasama dengan Israel untuk memaksakan sebuah blokade atas Jalur Gaza yang diperintah oleh Gerakan Perlawanan Islam “Hamas”.
Mesir tidak pernah membuka pintu perbatasan Rafah di era Mubarak kecuali secara sporadis untuk memungkinkan masuknya bahan makanan dan obat-obatan, atau individu yang kebanyakan dari mereka mencari pengobatan atau untuk belajar (islamtoday.net, 26/5/2011).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar