PEMUDA ISLAM

WAHAI PARA PEMUDA ISLAM BERGABUNGLAH BERSAMA BARISAN PEJUANG PENEGAK SYARIAH DAN KHILAFAH ISLAM

Sabtu, 09 April 2011

Italia Berusaha Menjajah Libya dan Mencegah Berdirinya Khilafah

Menteri Luar Negeri Italia Franco Frattini
menjelaskan bahwa “Tidak akan ada Khilafah (Islam) di Libya.” Sehubungan dengan pemerintahan Libya mendatang, ia menjelaskan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia “La Stampa” bahwa “Kami telah melakukan pemantauan sangat berhati-hati sekali” di Libya. Pada awal pembicaraan, Ketua Dewan Transisi di Benghazi menjelaskan pada saya bahwa mereka selalu dihubungkan dengan setiap usaha yang berkaitan dengan ekstremisme Islam.”
Sementara Ketua diplomatik Italia mengatakan bahwa “Kenyataan yang membuat saya begitu kagum terhadap para perwakilan di Dewan ini adalah khas sekulerismenya.” Lebih dari itu, “Sesungguhnya Ikhwanul Muslimin di Libya sangat jauh berbeda dengan yang di Mesir.”
*** *** ***
Italia telah lama menjajah Libya. Bahkan di tahun 2011 ini Italia genap seratus tahun menjajah Libya (yaitu sejak tahun 1911). Dan selama penjajahan itu Italia banyak melakukan pembunuhan, pengusiran dan penjarahan. Pada era penjahat Gaddafi, Italia memiliki kepentingan besar bersama dengan Gaddafi. Italia yang telah merancang kilang minyak Libya. Dan Italia mengambil keuntungan dari minyak Libya. Bahkan Italia sangat menjaga hubungan istimewa dengan rezim Libya yang jahat. Karena dekatnya gubungan keduanya, sampai Gaddafi bebas berhubungan secara luas dengan rakyat Italia, terutama dengan para perempuan muda.
Pada awal pemberontakan rakyat melawan Gaddafi, Italia masih bersikap malu-malu kucing dan enggan untuk mengutuk kejahatan Gaddafi. Akan tetapi setelah perlawanan kelompok pemberontak semakin keras dan kejahatan-kejahatan Gaddafi semakin telanjang, maka Italia sebagaimana negara-negara Eropa lainnya segera meletakkan satu kakinya bersama kelompok pemberontak, sementara kaki yang satunya masih tetap bersama Gaddafi. Dengan sikap munafiknya ini, Italia berharap mendapatkan bagian dari kue Libya jika Gaddafi digulingkan.
Akan tetapi Italia, Inggris, Perancis dan AS tidak memberlakukan embargo udara terhadap Libya, kecuali setelah bertemu dengan orang-orang penting dari rezim Gaddafi, seperti duta besar dan lainnya, atau orang-orang yang mengemban pola pikir sekularisme Barat. Negara-negara ini berusaha bergabung pada kelompok pemberontak untuk menuai buah dari revolusi, dan korban-korban di Libya untuk kepentingan negara-negara penjajah ini, serta mencegah berdirinya Khilafah di Libya. Sebagaimana hal itu sangat jelas melalui pernyataan yang dilontarkan oleh Menteri Luar Negeri Italia.
Seorang penulis Italia mengatakan dalam sebuah artikel yang dipublikasikan dalam surat kabar “Giornale di Brescia” edisi 5/3/2011. Surat kabar mengutip darinya tentang kepentingan Italia di Libya, di aman ia mengatakan bahwa “… harus mencari cara untuk mencapai konvergensi dengan Libya yang baru, sehingga memungkinkan bagi Italia untuk terus memainkan peran penting di Libya. Hal ini tidak berarti kembali menjajah Libya, namun hanya upaya untuk mengambil keuntungan dari ketakutan yang sangat kuat, yang menguasai negara-negara Uni Eropa dari berinvestasi di negara-negara Mediterania, untuk memperkuat industri kami, dan meningkatkan tarap hidup para pekerja di Italia dan negara-negara Afrika Utara. Dengan demikian, tindakan ini akan menyelamatkan pelabuhan-pelabuhan kami dari menghadapi aksi-aksi pembajakan yang dilakukan oleh ribuan kaum pengangguran.”
Kami menyarankan kepada para revolusioner Libya untuk tidak menerima bantuan Barat dan tidak bertemu dengan mereka. Para delegasi Barat yang datang berturut-turut ke Benghazi, sedang berusaha untuk menjadikan kalian sebagai wajah baru penjajahan Barat, setelah Barat menjajah Libya untuk waktu yang lama, sementara Gaddafi terlibat dalam aksi penjarahan kekayaan umat. Dan kami menyeru mereka untuk mengadopsi Islam sebagai sistem kehidupan bagi negara dan masyarakat. Dengan demikian, mereka akan sukses meraih kemuliaan dunia dan akhirat (hizb-ut-tahrir.info, 7/4/2011).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar